2 Pembantu

saya akan menceritakan kisah sex saya dengan ina, baby sitter paman saya yang ada di Ibukota. Ina ini
mukanya cantik sekali, rupanya menurut saya telah mengalahkan pembantu saya, paini. Tetapi, kalau masalah badan, Paini tetap nomor satu.
Sejak saya memerawani paini, dia menjadi lebih care dengan dirinya seperti mencukur bulu kakinya, memakai body lotion, menggunkan cutex,
meminum jamu perapet vagina biar liangnya tetap memuasaka aku, menggunakan bedak untuk vaginanya, pintar berdandan, bahkan yang tadinya risih
dengan payudaranya sekarang dia merasa bangga dengan payudaranya, sekarang dia menggunakan gel untuk mengencangakan dan membesarkan
payudaranya serta menggunakan penyangga dada agar pertumbuhan dadanya terarah dan biar tambah kenyal. Rupanya cara ini terbukti, Dari Cupnya
B, sudah berubah menjadi C, sehingga ukuran Branya sekarang 36C, serta tambah kenyal (sangat-sangat kenyal) sekali bila saya meremasnya, dan
apabila melewati jalan berbatu atau polisi tidur, para pria tidak lagi melihatnya karena payudaranya terlihat seperti batu tidak bergoyang
karena menggunakan penyangga payudara dan sikapnya berubah, dari yang Ndeso, sekarang ia percaya diri. Dia juga tidak menggunakan Bra lagi
karena saya larang dan seluruh CDnya saya suruh buang dan saya belikan G string Dia sudah mempunyai keahlian tarian erotis yang ia pelajari
dari Video porno yang saya sering pinjam dari teman saya. wah, sangat membanggakan. tetapi dia tetap santun dengan kedua orang tuaku serta
tetap sayang dengan adikku, kalau ada orang tuaku, dia selalu menggunakan baju yang tebal agar tidak ketahuan tidak menggunakan bra dan
apabila kedua ortuku pergi dalam waktu yang lama, dia menggunaka pakaian seksi yang belikan (lebih cocoknya colongan) pakaian ketak, tipis,
belahan dadanya kelihatan minim-minim seperti tanktop, rok mini atau lainya. serta biasanya saya diberi tarian erotis olehnya serta Ngesex
senganya. Tidak hanya paini berubah, sayapun begitu, kehidupan saya menjadi teratur dan teroganisir. saya rajin menggunakan senam kegel agar
bisa tahan lama.
sekatang kita fokus lagi ke ina, dia adalah orang sunda, terlihat dari logatnya apabila dia berbicara. dia sudah kerja di rumah paman saya 1
tahun. usianya 17 tahun. usia muda dan tentunya nikmat untuk ditiduri juga. tingginya lebih tinggi sedikit dibandingkan paini. payudaranya
juga proporsional dengan tubuhnya dan dia sangat cantik, cuman dia lebih gelap daripada paini(karena rajin pake body lotion). ya kulitnya
indonesian banget lah. mukanya sayu dan bibir yang pink tanpa lipstik dan selalu basah karena suka digigit olehnya. kalau saya melihat dia
sedang gigit bibirnya membuat saya jadi berfantasi mencium bibirnya atau di anal olehnya ohhhh. tapi jujur, pantat ina lebih bulat dan besar
daibandingkan paini. Saya baru mengenalnya ketika pamanya beserta istrinya datang jauh-jauh kerumahku hanya untuk silaturahmi dengan seorang
gadis berseragam putih yang sedang menggendong anak dari paman saya. Paman saya adalah orang arab yang punya usaha restoran di jakarta, paman
saya ini punya bujet tinggi. tetapi dia alim dan rendah diri. sebut saja namanya pak amad. ketika saya melihat dirinya, dia langsung
menundukan kepalanya dan langsung bermain dengan bayi itu dan menginap selama 3 hari. saya punya feeling bahwa gadis ini pemalu berat.
rupanya feeling saya ini benar, ketika saya berusaha mendekati dirinya, dia langsung menjauh dan ketika saya bertanya namanyanya. dia
mengucap dengan kata yang sangat simpel “ina” dengan lirih dan langsung menjauhiku. Apa dia takut dengan saya?. kemudian saya menugasi paini
untuk “menginterogasi” dia. Tapi kalau paini. dia bicara dengan lancar. tentunya paini memberikan pertanyaan terselubung untuk mengetahuinya.
Rupanya dia memang malu ke saya. selama di rumah saya, dia tidur bersama paini di kamar pembantu dan saya nguping di balik pintu yang ditutup
oleh paini.
“ina, kok kamu tadi diajak bicara sama mas andi kok takut sih?, mas andi nggak gigit kok”
“hihihi, kamu bisa aja deh”
“trus kenapa toh?”
“saya malu sama mas andi”
“kok malu sama mas andi?”
“nggak tau, kalo saya dekat denganya, saya jadi “ndredeg” (nervous) nggak tau kenapa”
“Ooo gitu to, kamu naksir sama mas andi ya?”
“enggak sih, lagipula dia apa mau sama gadis desa kayak saya ini”
“Eee jangan gitu dong”
“ni, kamu kan udah lama tinggal disini kan?”
“iya, kirakira udah 3 tahunan lah”
“berarti kamu tau sifatnya mas andi dong”
“iya, emang kenapa?”
“mas andi tuh sifatnya gimana?”
“baik hati, tidak sombong, wah pokoknya teratur deh, eh tapi kok kita bicarain mas andi sih?, kamu naksir ya”
“nggak, nggak sama sekali”
“yang benerrr?”
“iya”
“haah(menguap) aku ngantuk ,aku bobo duluan ya, kamu nggak bobo?”
“nggak, nanti aja. aku mau ngasih minum ke majikanmu. met bobo ya”
kemudian saya lari kedapur dan paini tentunya juga ke dapur karena saya suruh juga kedapur. kemudian saya suruh dia berbalik badan dan saya
peluk dia dari belakang sambil kedua tangan saya meremas payudaranya. spontan penis saya naik dan saya gesekan ke pantatnya
“gimana tadi interogasinya say?”
“oh iya mas rupanya…..”
“(saya potong ucapanya) iya tadi aku nguping”
“tadi mas nguping to sshhh?” katanya sambil mendesah
“iya, makasih ya kamu muji saya”saya berkata sambil bibir saya mengecup lehernya
“ah, saya kan cuma berkata apa ada nya sshhh geli mas” katanya sambil mendesah
“tapi kamukan ngasih positif ke ina”
“tapi kan memang begitu ahhh”
“kamu juga pinter paini, kamu itu cantik, seksi ,montok terus bikin mas puas lagi” tangan kananku yang berpindah dari payudarnya menggerayap
di balik celananya yang sudah basah dan bibir saya dari leher ke kuping
“ah mas juga pintar puasin paini geli mass”
“paini, kalau kamu bicara sama ina, kamu laporan ke saya ya, tapi kalau cuma tentang masalah perbantuan nggak usah lapor”
“iya mas, emang kenapa sih mas nyari informasi tentang ina sih?”
“mas tertarik aja sama ina”
“mas juga mau tidurin ina ya?”, wajahnya penuh cemburu
“kok kamu tahu sih” kataku sambil meraba vaginanya
kemudian wajahnya yang mendesah itu berubah menjadi cemberut”
“mas, aku nggak rela kalo mas tidur sama ina, emang mas udah bosan sama paini ya?
“nggak, mas nggak pernah bosan sama paini, kamu itukan cantik, seksi, liat deh susu kamu, mas lebih demen susu kamu yang besar dan montok.
liat ina, susunya kan nggak kayak kamu punya, trus kan kamu punya tarian ‘maut’ tapi liat ina, mungkin goyang ngebor aja nggak bisa”
“terus kenapa?”
“mas cuma pengin sesuatu yang baru, biar mas punya semangat baru aja, nanti kalo mas tidur sama ina, kamu tetep mas kasih kok, namanya
threesome”
“janji ya mas”
“mas janji deh”
“omong-omong trisam itu apa mas?”
“three some itu kita main sex 3 orang, bisa 1 laki-laki dengan2 2 orang”
“tapi mas kan cuma punya satu burung, trus satunya lagi ngapain dong?”
“ya gantian dong painiku sayang”
kemudian saya mengeluarkan HP dari kantong saya menggunakan tangan kiri saya dan saya cari film porno dalam HP saya, sejak memori hp saya di
upgrade 2GB, bertambah pula film porno saya sehingga rada kesulitan mencari film three some,tapi akhirnya ketemu juga dan langsung saya
putarkan, ketika saya putar saya terdengan suara teriakan. kemudia saya panik dan langsung mengecilkan volume, untung semua sudah tidur, kalo
ketahuan, paini bisa dipecat dan saya bisa dimarahi ortu saya
“kayak begini lo paini”
kemudian dia melihat video tersebut. kelihatanya dia serius sekali melihat film yang saya berikan. film itu berdurasi 1.5 menit, karena sudah
tidak ada lagi pembicaraan, saya lebih keras meremas payudaranya dan memijit clitnya
“mas, aku nggak bisa jilat memek kaya di film itu lo mas aduh ngilu mas(saking kerasnya saya meremas payudaranya)”kemudian saya ruangi
tekanan meremas payudaranya
“makanya kamu harus belajar, biar bisa kayak di film itu”
“tapi mas, saya kan nggak lesbi”
“nggak, mas nggak nyuruh kamu jadi lesbi, tapi kamu harus tau gimana cara mas andi muasin kamu, dan kamu harus praktekan ke ina, lagipula mas
nggak suka cewek lesbi”
“Oooo gitu toh, mas, aku udah mau keluar nih argghh”
“ya udah, keluarin aja”
kemudian cairan kental itu akhirnya keluar juga akhirnya. kemudian tanganku yang yang sudah dipenuhi maninya saya cuci di di wastafel
“mas, makasih ya sudah nyenengin paini”
“mas juga seneng kok”
“mas, pak amad sudah tidur belum?”
“sudah, eh kamu paini, aku masih ngaceng nih, kamu tolong kocokin sama ngemut burung saya ini”
“iya mas”
kemudian saya duduk dikursi di ruang makan. kemudian paini mulai mengocok alat kejantanan saya. aduhh sungguh enaknya hidup punya pembantu
kayak dia ini nggak nyesel dulu ibu saya membawanya dari desa dengan susah payah melewati jalan tidak beraspal, berbatu, penuhtanjakan ke
pegunungan, bahkan sampai masuk ke sawah karena jalanya curam. kocokan mautnya memberi sensasi luar biasa. desahan-desahan lirih saya keluar
begitu saja. mungkin sudah ratusan kata “ahhh”, “ohhh” , “yess” saya lontarakan. itu baru kocokanyanya apalagi emutanya. serasa saya tidak
perlu jauh-jauh ke surga untuk mencari bidadari karena bidadari itu sedang jonkok dihadapan saya sambil menjilat dan mengemut penis saya “ahh
paini kamu ahh pintar sekali ahh yess ohh” desahanku berulang ulang “sedot lebih keras lagi” dan tangan-tang kecilnya memainkan burungku.
emutan saktinya memang sungguh enak. giginya tidak pernah mengenai burungku karena dia adalah pengemut profrsional. two thumbs up deh.
kemudian beberapa menit kemudian akhirnya mani saya keluar dan paini langsung menelan maniku saking nikmatnya. kemudian saya langsung
menaikan celanaku dan saya cium mulutnya itu.
“paini, saya bisa minta tolong nggak?”
“apa sih yang nggak saya lakukan mas?”
“saya minta tolong kamu diam-diam bawa tasnya si ina”
“saya usahain deh”
kemudian sekitar lima menitan saya menunggu, kemudian paini kembali dengan membawa tas merah jinjing. kemudian kami berdua melihat isi tas
ina. isinya softex, 3 bh CD, 2 bh dan 1 celana jeans dan 1 T-shirt lengan pendek. berarti dia benar-benar menyiapkan dengan benar. kemudian
saya berpikir menghilangkan 1 buah bhnya dan 1 CD supaya dia tidak memakai bh dan CD di hari ke 2 & 3 agar mengerti bentuk payudaranya.
kemudian saya mengambil BH putih berendanya dan saya suruh paini untuk kemudian kembali dan bh yang wangi tersebut saya sembunyikan di bawah
springbed tempat tidurku dan langsung tidur.
kemudian paginya benar. Pada pagi hari setelah mandi saya mau memakai baju putih abu-abu saya untuk mempersiapkan sekolah. kemudian setelah
mengancing baju ada ketukan pintu. kemudian saya suruh masuk dan kemudian paini dengan pakaian baju ungu longgar dengan celana pendek datang
masuk ke kamarku
“mas andi sesuai dengan printahnya tadi malem saya mau nglapor “
“mau nglapor apaan”
“tadi sesudah ina mandi terus pas mau pake baju pas buka tas dia ngomong ke saya katanya bhnya sama CD ilang satu”
“terus dia ngomong apa”
“ni, kok perasaan kutangku ama CD kok ada yang ilang ya?”
“trus kamu bilang apa”
“trus saya bilang munkin ketinggalan di tas tapi dia malah ngeyel udah ngecek sebelum berangkat”
“terus?”
“eh dia malah nuduh aku nyolong bhnya”
“trus saya marah sambil nunjukin susu saya sambil bilang ‘enak aja kalo ngomong, ngomong tuh ati-atiya saya tuh gak pake bh dan CD kamu!,
lagipula bh kecilmu dan CD kumalmu saya itu apa muat di susuku dan pinggangku nih liat nih’trus ina minta maaf ke saya dan saya maafin”
melihat dia yang terbawa emosi menyeritakan sampe memamerkan kan susunya otomatis membuat penis saya naik lagi. kemudian dia minta maaf
karena terbawa emosi sehingga memamerkan payudaranya dan CDnya . kemudian saya melihat ke jam dinding “wah, rupanya masih ada waktu lebar
nih”
kemudian saya langung melepas handuk saya.
“paini, paini….. kamu ini bikin saya panas lagi, padahal kamu itu udah ngemut penis saya tadi malam. kamu bikin saya kesal”
“maaf mas, saya lupa”
“saya maafin kamu tapi….., kamu tahu kan?”
“iya mas”
kemudian dia mendekat padaku
“paini, sudah lama saya nggak rasa’in pantat kamu. mungkin perih tapi dengan ini saya maafin kamu”
“mas, kenapa nggak lewat depan aja?”
“udah kamu nurut aja, kamu mau dimaafin gak?”
“i..iya mas” katanya sedikit takut
“makanya kamu nurut aja, saya kan nggak pernah bikin kamu kecewa, masa enak mulu, tapi sekali ini aja rasain sakit sebentar nggak mau sih!”
“iya mas, saya nurut saja”
kemudian dia dalam kondisi pasrah dia menuju ke tempat tidur dan telungkup. kemudian saya berdiri diatasanya dan saya berkata,”bikin dirimu
seenak munkin, cuma 15 menit kok, tahan sakitnya”
“iya mas, yang penting mas senang”
kemudian saya mulai memasukan penis saya pertama dan kemudian berulang ulang. semakin lama semakin cepat, “ah,ah,ah,ah” desahanku ketika
menyoblos pantat besarnya itu. kedua tangan saya memukul-mukul pantatnya “tas tos tas to” bunyi tanganku memukul pantatnya yang sudah memerah
itu. dan saya mendengar suara rintihan kesakitan “auw-auw mas aw pelan mas” suarannya lirih. tetapi suara itu malah membuatku semakin
bersemangat dan beberapa menit kemudian akhirnya saya menegluarka mani di pantat semoknya itu.
“sudah paini, aku sudah keluar sekarang berbaliklah”
kemudian dia berbalik. saya melihat mukanya hidungnya merah dan meihat matanya berlinangan. kemudian saya mencium kedua matanya
“sudah paini, jangan nangis lagi, sayakan jarang menikmati yang kayak begini, saya tidak rela melakukan kayak begini setiap hari. karena saya
sayang kamu. saya mungkin cuma melakukan ini 1-2 kali setahun karena saya tidak suka menyiksa kamu. udah jangan nangis lagi”
“iya mas saya ngerti kok. Lagipula ini saya salah mas kenapa menyiksa mas dengan memamerkan tetek dan CD saya”
“udah-udah, sekarang kamu jilat penis saya biar bersih
“iya mas” kemudian senyumnya mengembang lagi
kemudian dia mulai membersihkan penis saya yang mengekerut itu sampai bersih. kemudian saya menggunakan CD dan celana saya. pada saat saya
keluar rumah dan naik angkot saya merasa bersalah dan saya berpikir “nanti juga penisku turun sendiri, nggak usah nyiksa paini, ah mungkin
kelewat nafsu aja kali”
kemudian saya sekolah seperti biasa. dan biasanya perempuan di sekolahku ingin menrik perhatianku. tetapi saya tidak tertarik. sejak saya
biasa ******* dengan paini sifat saya menggoda wanita berubah menjadi cuek, mungkin, karena jarang digoda lagi, dia malah jadi caper. ada
yang ngedip mata, memberi senyuman. saya cuekin semua, tapi malah ada sebagian wanita anggap kecuekan saya itu keren. malh digila-gilai saya.
setelah itu saya pulang. rupanya paman beserta keluarga termasuk ina ke pariwisata terkenal di tempatku dan kebetulan saya les di bimbel
terkemuka sampai magrib.
kemudian setelah itu saya langsung pulang. rupanya mereka sudah pulang semuanya. ina yang sudah mandi pada waktu itu kelihatan dia
menggunakan T-shirt lengan pendek ketat dan rok terusan. tapi saya bingung. kok dia masih menggunakan BH dan CD?. kemudian saya menemui
paini.
“paini, kok si ina masih pake BH dan CD sih, kamu pinjemin ya”
“nggak kok mas, mungkin dia pake BH dan CD bekas”
“kalo gitu, paini, kamu bikin dia melepaskan BH dan CD-nya, caranya gini, bilang aja kalo pake CD dan BH bekas bikin susumu nanti jamuran
terus gatel-gatel dan nanti memek kamu gatel-gatel nanti jamuran susah diilangin”
“iya mas”
kemudian saya nguping lagi ucapan mereka
“ina, kamu pake CD ama BH bekas ya?”
“kok kamu tahu”
saya takut paini tidak bisa membalasnya, tapi rupanya di pintar juga
“kan tadi pagi kamu ngomong sendiri ke saya, eh nanti jamuran lo”
“ah, yang bener kalo ngomong”
“iya betulan, temanku aja yang pake CD dan BH bekas terus susunya ada panunya sampe digaruk berdarah terus memeknya juga kalo kencing perih
rasanya”
“yang bener”
“iya bener, kalo nggak percaya, besok palingan kamu juga ngrasain nasibnya sama dengan temanku”
“iya deh aku copot”
kemudian ina mencopot bajunya terlebih dahulu dan baru kedua pakaian dalamnya. sayangnya saya tidak memasang one way mirror seperti dikamar
mandinya. kenapa tidak mengintip dari kamar mandi?, karena waktunya tidak pas. selalu telat. kemudians setalah itu kelihatanya dia maukeluar
kasih susu anaknya pak amad.
kemudian saya menyuruh paini untuk akrab denganya sampai besok karena waktu-waktunya kemarin sangat padat dan saya juga lupa mengingat ini.
saya menyuruh ini agar ina percaya dengan paini. kalau sudah ada kepercayaan maka membuat mudah untuk tidur denganya. dan akhirnya kepercyaan
itu tumbuh antara mereka karena mereka sudah mengorol yang mendalam (seperti pacar). kemudian saya memanggil paini untuk melanjutkan rencana
saya yang kedua
“paini, sekarang kamu kasih minum, ini obat tidurnya biar bisa saya jamah karena pakaian dalamnya copot. jadi nanti tinggal saya buka roknya
dan angkat bajunya. kemarin saya ingin melakukan tapi ina ini tidurnya lasak(suka bergerak). saya takut nanti ketahuan rencana saya. kemudian
ketika membuat minuman, anaknya pak Ahmad menangis keras. kemudian ina yang ada di kamar pembantu langsung lari ke ruang keluarga. Anak itu
menangis terus, dicek, popoknya tidak basah, kemudian ina ke dapur. Dia melihat kami dengan wajah bingung. mungkin karena tidak berani nanya
saking malunya, dia langsung menggotong termos, botol susu dan toples susu bayi. kemudian saya melihat dia membuat susu di dekat keranjang
bayi, kemudian dia memberikan susu itu tapi bayinya tidak mau. kemudian pak amad dan bu amad datang. mereka juga panik melihat bayinya
menagis terus. kemudian oertu saya beserta ina pergi ke dokter anak. kemudian setelah sepulang dari dokter anak, diketahui lagi sakit, oleh
maka karena itu mereka bertiga, pak dan bu amad serta ina mereka lembur. kalau begini, saya ga’ bisa trheesome yah gagal total, saya tidak
berhasil menidurinya. Tapi, rupanya segala kekecewaan tersebut terganti pada esok harinya yang tidak kuduga. Seusai pulang sekolah, dimana
pak amad rupanya meninggalkan undangan ultah yang akan dirayakan satu minggu lagi. kemudian saya lihat ke kalendar. wah rupanya hari sabtu,
tanggal merah lagi, rupanya ada hari besar nasional. kemudian saya bersorak gembira. Kemudian ketika ortu datang, mereka membaca undangan
tersebut. dan saya yakin pasti aku juga diajak. “Di, kamu mau ikut nggak ke rumah paman amad?”, “mau” itu langsung keluar di mulutku dengan
cepat dan saya beritahu paini, rupanya dia juga senang. Sebelum kami sekeluarga berangkat. Saya dan paini mengatur strategi menjebak ina. dan
akhirnya setelah sepulang sekolah kami sekeluarga termasuk paini pergi menggunakan mobil. mobil yang kami gunakan adalah mobil MPV yang
sanggup memuat 7 orang. ortu kami duduk di depan, saya dan adik saya duduk di tengah dan paini duduk dibelakang. baru beberapa kilo, adik
saya langsung pelor dan dia tidur memanjang dan akhirnya saya migrasi ke belakang. pada saat dibelakang, tangan-tangan jail saya merayap ke
badanya. alunan radio mampu menyamarkan desahan, desahan kecil paini, tapi saking konsentrasi ortu saya nyetir, mereka tidak tahu apa yang
saya lakukan. saya mentyuruh paini sejak awal untuk menggunakan rok selutut dan tidak menggunakan CD agar mudah merabanya dan menutupnya
ketika kami berhenti di pom bensin. saya apabila tidak mendengarkan radio maka tidur, apa bila tidak tidur, maka tangan jail saya merayap
lagi. saya suka mengelus pahanya yang mulus itu dan usil memasukan jari saya keclitnya. terhitung paini sudah 8 kali mengalami orgasme karena
saya raba vaginanya selama 12 jam perjalanan. dan setelah menunggu sekitar 12 jam, akhirnya kami sampai ke rumahnya. rumahnya besar sekali.
bisa 300m2 rumahnya. sangat berbeda dengan rumah saya. rumah ini sudah berastitekstur modern. terhitung 3 mobil mewah berjajar di rumahnya.
ketika kami sudah berada di depan rumahnya. Ina, gadis itu mendorong pagar tersebut. senyum saya mengambang melihat gadis itu. kemudian kami
disambut oleh pak dan bu amad. kemudian saya mulai menjalankan propaganda saya. Karena paini dan ina sudah akrab, maka menjalankan propaganda
yang saya lakukan. setelah malam hari, saya mulai menyuruh paini menjalankan propaganda tersebut. saya menyuruh paini berbicara intim dan
saru untuk diperbincangakan. setelah bincang panas, paini melapor kepada saya, dia melaporkan yang dia bincangkan dan seperti ini:
(basa-basi dulu)
“in, kamu udah punya pacar belum?”
“udah, tukang sayur di depan”
“kamu sama tukang sayur itu ngapain aja”
“rahasia dong”
“ayo dong kita kan sama-sama pembantu”
“kita ciuman mulut trus mas karno pernah juga megang susuku”
“gimana rasanya?”
“duh, mulutnya bau, abis itu dipegang sakit diteken keras-keras”
“hahaha emang enak, eh aku mo nanya nih. boleh nggak?”
“boleh, emang nanya apa?”
“kamu pernah begituan belum?”
“begituan?”
“sex, hubungan suami istri”
“belum, tapi pernah baca”
“baca?”
“iya, ceritanya begini, ketika saya sedang membersihkan perpustakaan saya liat pak amad serius baca novelnya, hampir setelah makan atau
pulang kerja pak amad selalu baca novel ini. kemudian saya penasaran. setelah pak amad pergi kerja diam-diam saya baca novel ini, di depannya
ada tulisan nick carternya kemudian saya baca di kamar saya. ketika saya membaca, entah kenapa tetek saya jadi tegang paini, terus puting
saya jadi keras. kalo saya tarik ya mbak, rasanya uenak banget mbak, tapi kenapa memek saya jadi basah mbak terus pengen pipis terus”
“itu namanya terangsang mbak”
“terangsang, apaan tuh?”
“wah susah neranginya in, pokoknya itu artinya kamu sudah siap untuk ditiduri”
“kok kamu tau sih, emang pernah ngalamin ya?”
“iya, bahkan sampai puncaknya malahan, rasanya enak banget mbak sumpah”
“wah kayak apaan sih?”
“kamu mau tau rasanya?”
“iya mbak, mau banget”
“kalo gitu, yuk kita bugil bareng-bareng!”
“nggak salah nih?”
“udah, tenang aja, kita kan sama perempuan, ngapain takut!”
“iyaya, yuk!”
kemudian mereka bugil bersama. kemudian ina disuruh paini tidur. kemudian disuruh untuk menutup mata. kemudian paini mulai memegang payudara
ina, kemudian paini memuntir-muntir payudara ina. ina kemudian menggelinjang-menggelinjang kegelian
“humph paini ahh geli kamua dapat ilmu dari mana sih?”
“dari mas andi”
“ha! kamu tidur sama mas andi!” dia yang tidur langsung duduk
“iya, emang kenapa?”
“rasanya gimana?”
“aduh mas andi udah ganteng, gagah, berotot lagi wah jangan tanya deh!”
“emang kamu diapain aja sama mas andi?”
“wah, susah neranginya, pokoknya mas andi itu muasin aku banget in, yang gampang ya dipratekin”
“iya deh”
kemudian ina tidur kembali. kemudian paini meremas-remas payudara ina. kemudian diemut-umut payudara kanan “hmph enak paini terus ahhhh”
kemudian payudara ina satunya lagi. kemudian paini mulai meraba raba vagina ina. “dhuh geli paini” kemudian paini mulai mencari clit ina.
“ahh paini terus paini ahh” ina menggelinjang keenakan. kemudian beberapa menit kemudian mani keluar dari vaginanya “crot…crot” vaginanya
basah karena maninya
“gimana ina uenak kan?”
“iya enak besok-besok banget lagi dong…..”
“nggak ah males”
“kok males, padahal tadi saya keluar pertama kali loo, saya kan moo lagi…..plis”
“nggak, jangan sama saya!, saya tadi cuma mengenalkan”
“plis, padahal tadi enak banget lo ni”
“jangan minta sama saya tapi minta…..”
“sama siapa’
“sama majikan saya, mas andi”
“saya malu mbak sama dia, diakan ganteng,gagah, dia apa mau sama saya”
“ya saya usaha’in ya malem-malem besok”
“tapi paini…..”
“alah nggak ada tapi-tapian, dia juga yang ngenalin aku ini kok”
kemudian paini keluar dari kamar pembantu itu dan melapor pada saya. dan saya sudah siap bertempur dengan 2 orang sekaligus. besoknya saya
dan keluarga kami merayakan pesta ulang tahun di restoranya. ah, malasnya acara kayak begini. kemudian saya meliat ina yang berada pojok
sana. dan saya mendekatinya.
“in, katanya paini kamu mau tau rasanya sex itu ya…..?”
“i…iya mas. nggak boleh ya mas”, katanya. wah dia tidak menghindariku. ini adalah kesempatan emas
“boleh kok, saya malah merasa senang”
“yang bener mas”
“iya, saya seneng banget”
“makasih ya mass”
“nanti malem ya, kamu pake yang bagus ya”
ini adalah acara paling malas saya ikuti. dan akhirnya kami pulang sore hari. hari itu hari yang melelahkan. kedua orang tua saya dan adikku
sangat semangat mengikuti acara ini, saya yakin energinya betul-betul terkuras. begitu juga dengan pak amad dan ibu amad yang sangat terkuras
karena jadi panitianya. padahal masih jam 19.30 tapi semua pada bobo. ini kesempatan saya. kemudian saya mengambil obat kuat terkenal dan
meminum 2 tablet sekaligus. wah rasanya minum ini saya jadi fire. kemudian saya mantapkan kakiku ke kamar pembantu. kemudian saya mengetok
pintu di depan. kemudian ina keluar dengan daster pendek bewarna merah muda. tentu paini sudah saya suruh keluar dan saya suruh mengintip
dari celah pintu yang memang saya sengaja tidak memnutupnya sampai full supaya paini mengintip
“kamu cantik deh ina”
“ah mas bisa aja”
kemudian saya langsung melumat bibir merahnya, cukup lama, saya yakin dia sangat menikmatinya. kemudian saya mengigit kecil kupingnya dan
membuang napas di lupang kupingnya “Hmph mas geli” ucpanya. kemudian saya turun ke lehernya. ahhhh wangi parfumnya membuat saya jadi tambah
horny. saya jilat lehernya dan gigit kecil sampai tanda merah di lehernya. dia mendesah kegelian “mas geli mas jangan mass”. tapi kata itu
membuat saya bersemangat. kemudian dari lehernya saya turun ke pundak kananya nya yang mulus saya gigit-gigit kecil pundaknya dan tali
dasternya sama tali bra-nya saya gigit sampai turun kebawah dan tangan kiri saya memijat mijat kecil pundaknya dan mulai menurunkan tidali
daster dan BHnya. kemudian saya turunkan sedikit demi sedikit bajunya dan akhirnya kedua payudaranya yang belum matang tapi proporsiorna
dengan kemolekan tubuhnya yang sintal itu. kemudian sekejap dia langsung menutup kedua gunungnya yang padat itu
“lo kok ditutup sih in?”
“malu mas”
“kok malu, susumu kan bagus”
“malu mas susu saya diliatin mas, ini pertama kali susu saya diliat sama laki-laki”
“udah ina, nggak usah malu-malu, lagipula kan cuma saya yang ngeliat”
kata bohong itu keluar begitu saja dari mulut saya. padahal paini yang ngintip celah itu rupanya sudah panas. kemudian saya cium lagi
mulutnya yang merekah itu dan kedua tangan saya meremas-remas payudaranya. kemudian kedua tangan saya saya pusatkan ke putingnya. saya puntir
puntir kedua putingnya. kemudian putingnya saya cubit dan saya putar-putar toketnya saya. kemudian kepala saya saya taruh di tengah
payudaranya kemudian saya suruh ina untuk memegang payudaranya dan kepala saya dijepit oleh payudaranya. ohhh enaknya seperti kepala saya
dipijat-pijat. kemudian mulai kepala saya menekan payudaranya kirinya dan saya mulai menjilat payudaranya. kemudian saya memasukan seluruh
payudarnya ke mulut saya. “dhuh mas ngilu mas” katanya. kemudian saya emut dan gigit-gigit kecil puting kanan kerasnya(seperti orang bilang,
dahulukan yang kanan baru yang kiri). “mas enak mas ahhh geli mas achhh” desahanya dan sebaliknya. kemudian saya membuka celananya. terlihat
sebuah CD biru muda yang berenda sudah basah dan sepasang paha putih yang kontras. kemudian saya lepaskan CDnya. rupanya tidak ada perlawanan
sama sekali. kemudian tertampaklah sebuah tempik yang sudah berlendir dengan jembut lebat. rupanya dia tidak pernah mencukurinya. kemudian
saya raba dan hidungku saya gesekan di celah vaginaya yang pink itu. “mas enak mas udah masukin aja ahhh udah enggak tahan mass” katanya yang
sudah penuh nafsu. tetapi tentu saja tidak saya langsung masukan dengan penis saya. saya masih ingin membuatnya orgasme dulu agar vaginanya
basah. kemudian, saya membuat bibir saya menjadi “O” dan mulai menyedot vaginanya. tidak lupa lidah saya juga menjulur mencari itilnya. “mas
enak mass ach mas ouw…..”desahanya berulang ulang tak tahan menerima kenikmatan yang dialaminya. kemudian setelah beberapa menit kemudian,
“mas mau pipis nih…”
“udah keluarin aja”
“tapi masak saya keluar di mulut mas?”
“udh nggak papa”
keliatan dia menahan orgasmenya karena dia tidak mau mengeluarkan maninya di depan muka saya. saya jadi makin bersemangat, saya semakin
menguatkan kekuatan sedotanku. semakin tidak kuat dia menahan dan akhirnya setelah bergelut dengan vaginanya akhirnya dia keluar juga,
maninya sangat kental, lebih kental dari susu kental manis. tapi entah kenapa dia malah mengelap mukaku dengan BH-nya
“maaf mas saya pipis di muka mas”, katanya sambil mengelapku
“ah nggak papa, ini namanya orgasme”
“Oooo”
“ina, kamu udah siap belum?”
“siap ngapain mas?”
“udah siap mas masukin burung mas ke memek mas”
“ina siap aja kalo mas mau”, katanya sambil malu-malu
“tapi, nanti ini rada perih, kamu tahan ya…”
“iya mas….”
“ina, tolong kamu copot baju saya”
kemudian dia grogi ketika mencopot baju saya dan paling grogi pas membuka celana jeans saya. ketika dia menyentuh kancing celana saya. dia
diam sejenak. kemudian saya memegang kedua tanganya dan menuntunya dia membuka kancingku. mukanya merah menyala. begitu juga membuka
resliting celanaku. dan dia menyemnggol kontholku. rupanya dia tambah grogi. kemudian celana jeans saya akhirnya copot juga. dan
tertampanglah saya dengan CD putih yang terkenal “anti nyelip” dengan bulu yang lebat di paha dan betisku. tangannya yang masih saya pegang
saya gesekan dengan burung saya yang sudah “njendol” di dalam kolor yang minta jatah. pada awalnya, dia menggunakan punggung tanganya karena
masih malu. tapi lama kelamaan, dia mulai berani berani mengelus penisku. dan ketika tanganku melepasnya, dia mulai berani mengelus-elus
penis ku. kemudian saya suruh melepaskan kolorku. kemudian dia mulai berani melepaskan kolor ku. terlihat dia takjub meliat burungku. setelah
itu saya suruh jongkok
“in, kamu tolong kocokin dan emut burung saya ya”
“carnya gimana mas?”
“dengan cara kamu pegang burung saya terus kamu urut ke depan kebelakang?”
“kalo ngemutnya gimana mas?”
“caranya kamu masukan burungku ke mulutmu, tapi jangan kena gigi, kayak ngemut permen lolipop”
kemudian dia mulai memasukan burungku ke mulutnya, dia rupanya tidak pandai mengocok dan mengemut penisku, sesekali dia mengenai giginya yang
membuat rada sakit dan kocokanya juga tidak teratur seperti pertama kali paini mengocok burungku. mungkin karena paini sering menyuci dan
memeras baju tidak seperti ina yang sudah terbiasa dengan mesin cuci di rumah ini. tetapi rasa itu tertutupi oleh nikmatnya emutan ina yang
sensual. “ah enak ina terus ahh yess” desahanku. setelah berselang beberapa menit kemudian saya akhirnya mengeluarkan mani juga. penis saya
tidak mengkerut karena pengaruh obat kuat yang saya minum. tidak seperti paini, dia langsung ngacir ketika saya menegluarkan mani di
mulutnya. dia langsung batuk-batuk dan kemudian saya membantu mengelapnya dengan BHnya. terlihat nomor bhnya 34B.
“mas, kok udah keluar nggak bilang-bilang sih?”
“maaf mas lupa, sini saya bersihin”
kemudian saya membersihkan mukanya yang tercecer oleh maniku, kemudian, saya langsung menciumnya dan menyuruhnya untuk berbaring. “in, mas
masukin ya, ditahan perihnya, nanti juga hilang. kemudian saya langsung memasukan penis saya ke liang ina dengan posisi misonnaris, ah,
susahnya, sangat kecil lubangnya, mungkin sebesar kelingking. saya perlahan lahan maju mundur dan disetiap masukan saya tambah 0.5 cm supaya
tidak perih, dan akhirnya saya berhasil menyentuh selaput daranya. “in, tahanya, abis ini enak saja yang kau dapat”, ucapan ini saya berikan
kepada ina yang hidungnya sudah memerah. kemudian saya menekan dengan keras. “ahhhh” ina teriak kecil yang untuk tidak membuat orang tidak
bangun. kemudian saya mulai mengenjot paini dalam tempo cepat, maju..mundur..maju..mundur, ini yang saya lakukan, yang tadinya ina menahan
sakit sekarang dia mulai mendesis keenakan “ah mas enak mas ohhh” desisanya yang membuat pemainan kami semakin cepat. susah loo cari orang
kayak begini, yang vaginanya rapet sekali. kontholku betul dipijat oleh vaginanya, “awesome!”, tanpa sadar mulut saya keluar seperti ini dan
akhirnya ina akhirnya ingin di klimaksnya,
“mas andi, aku mau keluar ya”
“udah keluarin aja”
memang senam kegel mampu membuatku bertahan lama, obat kuat ini hanya berfungsi untuk membuat saya ngaceng meskipun mani saya keluar, tapi
kalau masalah tahan lama itu karena latihan kegel saya alami(makanya, senam kegel dong). kemudian ina keluar dan setelah beberapa menit
setelah keluar maninya ina saya pun keluar. “croot-croot” mani hangat saya telah bergabung dengan maninya plus darah keperawananya telah
bergabung di vaginanya. kemudian kami melakukan french kiss kami saling membersihkan mani yang tercecer di burung saya (masih ngaceng) dan
vaginanya menggunakan branya. saya melihat dia kelelahan padahal saya masih fit 100%, kemudian saya dengan cepat membuka pintu. alangkah
kagetnya saya dan ina melihat paini yang menurunkan rok dan CDnya dan memasukan ujung botol kecap kosong ke vaginanya dan terlihat putingnya
meneymbul di balik baju longgarnya, terlihat botol kecap itu sudah terisi 1/4 cairan maninya
“paini, ngapain kamu onani pake botol kecap?, kamu juga mau ya?”
“abis kelamaan nunggu mas sih”
kemudian paini langsung melepas baju dan roknya dengan sigap dan ia langsung mencium mulutku dengan ganas(mungkin sudah high voltage) dan
setelah itu saya menyuruh paini untuk berbentuk seperti ****** dan menjilat tempiknya ina. kemudian semua itu terjadi. saya yang sedang doggy
style dan paini juga melakukan cunninglus dengan ina, kami bertiga bisa dibilang simbiosis mutualisme, dimana saling menguntungkan. kami
bertiga berdesah “aahhh ouw yess achhh” selama kami ber threesome dan yang desahanya paling keras yaitu si ina, ia sangat menikmati suguhan
yang diberi kan paini, dan yang pertama kali menacapai klimaks rupanya si ina, dia langsung mengeluarkan cairan di mulut paini, dan paini
langsung menelannya begitu saja. Kemudian ina yang yang sudah mencapai klimaks saya suruh untuk meremas dan mengemut payudara paini.
kemuadian ina langsung memegang payudara paini dan meremasnya, serta dia ngemut payudaranya paini. paini yang mendapatkan kenikmatan
sekaligus itu akhirnya meraung keenakan. desahanya yang lirih itu bertambah keras. “terus mas akhhh enak in lebih kencang ahhh mas lenih
cepat ahhhh”. kemudian beberapa menit kemudian akhirnya paini klimaks jua, dia menegeluarkan carian sangat banyak sampai berjatuhan di kasur.
tapi saya masih menahan klimaks. paini yang saat itu kelelahan berat masih saya genjot. “mas akh udah capek mas akh jangan dilanjutin akh
akh” kalau tidak salah, sampai 7 menitan saya masih genjot paini yang capek berat, malahan dia malah klimaks untuk kedua kalinya. kemudian
saya akhirnya klimaks juga, “croot…..” mani itu keluar sangat banyak dibandingkan klimaks-klimaks sebelumnya. dan saya juga kelelahan
berat. setelah itu saya menyuruh ina untuk berbalik badan dan saya ingin melakukan anal sex, tapi untuk menyamarkan sakitnya saya suruh paini
untuk memainkan vagina ina. kemudian saya mulai menyoblos pantat ina. aduh enaknya pantanya lebih besar dari paini dan lubang duburnya lebih
kecil. ah enak, sudah pulauhan maju mundur, dan sesekali saya penis saya sayabiarkan di dalam terus pantat ina saya tekan untuk menjepit
penis saya. ohh asyiknya maknyuss rasanya. tetapi yang saya dengar dari mulut ina bukanya rintiha kesakitan tapi desahan karena rasa perih
nya ditutupi oleh kenikmatan lidah paini, sampai beberapa menit kemudian saya mencapai tahap klimaks juga. crut crut crut maniku keluar dari
penisku di dalam pantatnya. ketika kutanya “in, kamu sakit nggak?”, kemudian jawabnya,”perih tapi enak mas” .tapi masalahnya penis saya masih
ngaceng (saran buat pembaca, makanya minum obat kuat sesuai sengan dosis berlaku, saya melakukan ini karena kalo ceweknya dua minumnya dobel,
eh, malah jadi begini). kemudian saya meminta paini dan ina untuk oral bersama. kemudian mereka berdua jongkok di hadapan saya dan mulai
mengemut penis saya. aduh enaknya diemut kanan dan kiri, lebih merata. dan untuk kali ini, kedua buah zakarku dimainkan oleh merka berdua.
saya senang mereka berdua menghisap juniorku ini. mereka berdua terlihat seperti haus sex dimana mereka tidak ngesex denganku 3 tahun lebih.
mereaka seperti berebutan aku. aduh enaknya sampai aku menggelinjang dan beberapa menit kemudian akhirnya saya orgasme juga. dan mani itu
terbang seperti air mancur dan mengenai rambut dan anggota tubuh dua orang tersebut. tapi, belum mengkeret juga burungku akhirnya saya
menyuruh lagi kedua orang tersebut dan saya suruh menjepit penis dengan payudara mereka. mau tau rasanya dijepit 4 payudaranya?. wah, uenak
tenan rek!. rasanya 2 kali lipat dibandingkan dijepit 2 payudara. “ah enak sekarang kalian berdua jepit sambil digoyangin ke atas dan
kebawah. waduh. tambah enak. desahanku menjadi-jadi “ahhhh….. uhhhhh….. terus lebih kencang”. dan beberapa menit kemudian akhirnya
ngencret juga. tapi cairan yang keluar sangat sedikit (munkin sudah habis) begitu pula dengan penisku sudah mengekret yang artinya efek obat
itu habis. setelah itu kami bertiga kelelahan berat. kemudian saya meminta untuk kepala saya untuk dijepit oleh payudara montok mereka. ohh
nikmatnya untuk mengurangi kelelahan. dan kemudian saya mencium mereka berdua. karena kelelahan kami bertiga memutuskan untuk tidur dan kami
berpakaian yang terkena mani kita bertiga. kemudian paini dan ina membereskan kamar tidur yang penuh mani tersebut. baru melangkah 10
langakh, burung saya ngaceng lagi yang entah sperma masih ada atau tidak karena ada ide busuk yang bersarang di otak saya. kemudian saya
balik ke tempat pembantu lagi.
“loh, kok mas andi balik lagi?”, tanya paini
“paini, ina, gimana kalo kita mandi bareng?”
“yang bener dong?” kata ina
“iya, kan kita ini penuh mani, bagaimana kalo kita bersih-bersih dulu, nanti kalo kering bener susah lo ngebersihinya”
“ya udah yuk”
kemudian mereka membawa peralatan mandi mereka dan mereka berdua bersama saya diam-diam ke kamar saya. setiap kamar tidur di sini ada kamar
mandinya sendiri. kemudian kita bertiga masuk ke kamar mandi. ketika mereka berdua ingin melepas pakaian mereka saya larang.
“loh mas, katanya mandi, kok nggak boleh copot baju?”, tanya paini
“buka bajunya nanti aja, kita main basah-basahan dulu”
kemudian saya mengambil selang shower dan kusetel air hangat saya siram mereka berdua. kemudian mereka lari-lari kecil kegirangan saat saya
siram. terlihat puting paini dan ina dibali baju setelah saya siram air, kami berdua bermain seperti anak kecil, kemudian mereka berdua
mengambil gayung dan mengambil air di kran dan mnyiramkan air ke saya . saya juga keliatan burung saya meneymbul di balik celana basah.
kemudian kami bertiga melepaskan pakaian kami dan memutar-mutarkan pakaian basah terebut. kemudian kami saling menyabuni satu sama dengan
lain. terhitung di acara menybuni mereka berdua mengalami klimaks. saya dan ina yang penuh busa menyabuni paini. saya menyabuni kedua toket
gedenya sedangkan ina menggosok vaginanya dan tentu saja paini menggelinjang keenakan “esss ahh ohhh” sampai akhirnya klimaks. begitu pula
juga ina. kali ini saya yang mengurusi vaginanya sedangkan toketnya saya serahkan ke paini. khusus ina, dia keluanya cepat sekali. kalau
saya?, tidak, saya belakangan saja. dan kami juga membilas bersama. setelah itu kami sikat gigi bersama dan saya minta minta paini dan ina
yang mulutnya penuh busa saya suruh untuk sikat gigi menggunakan penis saya. dan mereka berdua langung menuruti apa yang saya katakan. mereka
memijat-mijat penisku ini dengan teratur, abis itu, ada dingin-dinginya lagi karena pake mint odolnya. ini tidak berlangsung lama. setelah
mencapai klimaks, penisku langsung mengkerut, tapi hanya setetes mani yang keluar dari penis ku ini, encer lagi. ini menandakan udah
betul-betul empty nih penisku. setelah itu kami saling mengeringkan badan bersama-sama. setelah itu kita berpakaian dan mereka kembali ke
kamarnya. sebelum ke kamaranya, ina saya cegat.
“in, kamu seneng gak hari ini”
“seneng banget mas”
“nanti, kalo mas ke sini, kita main lagi yuk!”
“iya mas, pasti saya kangen sama mas”
setelah itu kami berciuman dan langsung tidur. pagi harinya saya kembali ke kota saya dan sebelum saya pulang saya berpesan agar dia selalu
minum jamu rapet, memakai body lotion, dan menrawat payudaranya agar tidak turun. kemudian kami langsung berangkat ke kota saya dengan naik
mobil dan tentunya tangan saya merayap lagi.
Sejak itu jika saya berkunjung kerumah Pak Amad atau sebaliknya kami sering bersenggama. tapi sejak itu, jika kami ke rumah pak amad, kami
jarang membawa paini sehingga tidak bisa ber-threesome tetapi jika pak amad sekeluarga ke rumah kami, pak amad selalu membawa ina dan kami
ber threesome berkali-kali, tetapi keluarga pak amad jarag sekali ke rumah kami, tapi setidaknya saya sudah berhasil mereanggut keprawanannya
ina dan budak sex saya bertambah 1 sehingga menjadi dua.

Selengkapnya...

Saat SMP

Kisah ini terjadi saat aq masih duduk di kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya Susi, anak ini memang terkenal genit. Padahal sebenarnya orangnya biasa2 aja gak terlalu istimewa tapi karena sifatnya yang ramah dan gampangan itu yang membuat dia banyak dikerubutin teman2 cowok termasuk aq. Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Susi, namanya Rudi. Setiap kali aq melihat Rudi mendekati Susi maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Susi.
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Susi yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Rudi yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aq gk terlalu pedulian, paling juga si Rudi ngucek2 payudaranya si Susi. Tapi saat aq ngelirik, aq kaget setengah mati. Kontol si Rudi udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Susi! Rudi menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Susi hanya tersenyum2 genit aja melihat aq yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Susi tangan kiri Rudi asik meremas2 payudara kanan Susi, untuk menutupi pandangan guru dari depan Rudi sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Susi dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Rudi menyembur keluar, Susi kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Rudi ke celana Rudi. Meilhat itu aq juga jadi kepingin. Aq segera memberi kode sama Rudi untuk gantian, kamipun berganti posisi.
“Si, aq juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,
“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aq” ujarku, Susi mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Rudi cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aq menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Susi, ku arahkan ke batang kontolku.
“kocokla cepat..” bisikku, tangan Susi yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aq tertunduk keenakan.
“enak ya..?” bisik Susi, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aq mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Susi yang lembut menggesek2 kepala kontolku.
Sesekali aq melirik ke arah Rudi dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aq lagi dikocokin ma Susi, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Susi leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aq dengan sengaja meremas2 payudara Susi sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aq menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.
Susi mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku.
Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Susi permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aq kembali pindah ke mejaku sementara Rudi duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Rudi. Aq manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aq itu tersenyum bahagia. Sementara Susi kembali ke bangkunya, bukan di tempat Rudi lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Susi. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Susi lalu dia meminta Susi untuk menghisap kontolnya, Susi ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Susi ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Susi yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Susi dan teman aq itu kembali ke kelas. Aq jadi geleng2 mendengar cerita teman aq itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus...

Lain waktu ada lagi cerita saat aq, Rudi dan Susi tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Susi.
Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Susi, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Susi masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Susi keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Rudi mulai gatal meraba2 tubuh Susi membuat Susi sibuk menepis tangan jahil Rudi. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
“Sil udah pernah liat kontol gk?” tanya Rudi ma Silvia salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Rudi jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Rudi membuat kami tertawa2.
“gitu aja marah, Sil, Susi aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Amir ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Susi, Susi hanya mencibir menanggapi godaan Amir.
“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Wita kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia.
“eh, mo liat ko kontol aq...?” tanyak Rudi semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Susi yang tepat berada di samping Rudi tiba2 meninju selangkangan Rudi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Susi, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Amir dan Joko sementara aq dan Rudi tetap tinggal. Aq sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Rudi, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Susi, Rudi langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aq yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Rudi meremas2 payudara Susi sementara tangan Susi meraba2 selangkangan Rudi. Gk mau ketinggalan aq langsung duduk disamping kiri Susi dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Susi melepaskan ciumannya dari Rudi gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aq menggeliat nikmat saat jari2 Susi meremas selangkanganku sementara disamping kanan Susi Rudi memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang.
Rudi segera meraih tangan Susi dan mengarahkannya ke kontolnya, Susi melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Rudi kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Rudi jadi kejang2. Aq ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aq berdiri disamping Susi sambil meraih kepala Susi dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Susi langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aq mendesis keenakan.
“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Rudi, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Susi sambil mendesah2 keras memanas2i Rudi sementara Susi makin aktip menghisap2 kontolku.
Panas melihat aq yang disepong Susi, tangan Rudi kelayapan menaikkan rok terusan Susi ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Susi yang terbalut celana dalam warna pink.
Rudi menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Susi membuat Susi mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau” kata Rudi sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Susi, Susi agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Rudi ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Susi yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Susi terbuka jari2 Rudi langsung bermain di celah pepek Susi membuat Susi mendengus2 merasakan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Rudi di celah pepeknya.
Tanpa sadar aq makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Susi, berkali2 Susi mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aq telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Susi sambil tanganku memegang kepala Susi menghindari dia melepaskan kontolku. Susi udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.
“ayo tin terus” ujar Rudi sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Susi membuat Susi makin keras mengerang2.

“aq mo keluaaarrrr...” jeritku, dengan susah payah Susi menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.
Susi memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aq dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Susi. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Susi.
“martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Susi” rungut Susi manja, dengan perasaan lelah aq duduk disamping Susi melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Susi sebagian menetes ke baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Rudi ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu” ujar Rudi, “alah pengen aja bilang” cibir Susi tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Susi, “kelen juga la buka baju masak aq aja” ujar Susi, tanpa diminta dua kali Rudi segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aq.
Kini kami bertiga udah bugi, aq dan Rudi segera mencaplok masing2 payudara Susi yang cukup besar itu membuat Susi tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aq menghisap pentil perempuan.
Rudi kemudian merebahkan tubuh Susi di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aq terbengong2 melihat Rudi mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Susi, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Susi.
“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Rudi, sementara Susi memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.
“Martin tenang aja, nantik abis Rudi, Martin boleh ngentoti Susi” ujar Susi sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Rudi kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Susi.
Terdengar pekik Susi saat batang kontol Rudi menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Rudi dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Susi membuat Susi makin memekik2 menahankan serangan2 Rudi.
“enak kali pepek kauuu siii....”ceracau Rudi meningkahi pekikan Susi, sementara aq hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Susi terguncang2 seiring hunjaman kontol Rudi di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.
“Ahhh.....uunnnngghhhh.... pelaaaaaannnn... pelaaaaannnn diiiiiiiiii....”pekik Susi, tapi Rudi nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.
“ungh...ungh...”dengus Rudi, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Susi. Entah berapa lama tiba2 Rudi mencabut kontolnya dari dalam pepek Susi dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Susi. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Susi.
“aduh enak kali..” desis Rudi, sementara Susi memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Rudi bangkit dari tubuh Susi, aq segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Susi tanpa memperdulikan mani Rudi di tubuh Susi.
Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aq mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aq terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aq berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Susi. Melihat itu Rudi jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Rudi.
“baru pertama ya tin?” Susi ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aq menyodok2kan kontolku di dalam pepek Susi. Beda dengan Rudi dengan ku Susi hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aq makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Susi tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar Rudi mengingatkan, tubuh Susi sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Susi, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Susi langsung terpekik kaget menyadari aq menembak di dalam vaginanya.
“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Rudi, tapi aq yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aq makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Susi sementara tubuh Susi yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Susi mencengkram erat batang kontolku.
Ku rasa pepek Susi makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Susi ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aq cemas2 Susi akan hamil, apalagi tiap hari Rudi menakut2iku kalo Susi hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.

Selengkapnya...